MD UIN RF 09/11/2022, Menjadi keniscayaan perguruan tinggi, utamanya bagi dosen untuk melaksanakan pengabdia kepada masyarakat (PKM), terobosan baru yang dilakukan oleh dosen-dosen prodi Manajemen Dakwah melakukan PKM nya di salah satu pondok/Madrasah di Yogyakarta, yakni Pondok Pesaantren/Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta.
Mengapa dilaksanakan di pondok pesantren/madrasah, hal ini bersesuaian dengan kurikulum prodi Manajemen Dakwah salah satunya Manajemen Pondok/Madrasah, yang kali ini dilaksanakan di pulau Jawa, Yogyakarta, dan dipilihnya Pondok/Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta, disebabkan karena pondok/marasah Muallimin salah satu pondok yang didirikan oleh pahlawan nasional, selain itu pula sudah banyak para alumni yang hasilkan dari pondok/madrasah ini, tentunya alumni dari pondok/madrasah tersebut sudah banyak kiprahnya untuk bangsa dan negara Indonesia ini, dan sampai sekarang masih tetap berdiri kokoh dan semakin banyak diminati oleh warga Indonesia, bahkan santrinya dari seluruh penjuru Indonesia, bahkan dari luar negeri yang mondok di pesantren/madrasah ini, jelas Candra Darmawan, selaku Ketua Prodi Manajemen Dakwah.
Dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat tersbut, beberapa dosen Prodi Manajemen Dakwah, Dr. Nurseri Hasnah Nasution, M.Ag, Hasriel Atieq Pohan, MM, dan Emi Puspita Dewi, MSi sebagai narasumber, sementara dari Madrasah/Pondok Pesantren Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta, Direktur Madrasah/Pondok Muallimin Muhammadiyah, H. Aly Aulia, Lc, M.Hum. Adapun tema dari PKM ini “Peran Manajemen Pengelolaan Madrasah dan Pondok Pesantren di Era. 5.0.
Presentasi diawali dari Direktur Muallimin Muhammadiyah, H. Aulia, untuk Madrasah yang sudah cukup tua ini jika tidak dikelola secara baik, maka akan mengalami kemunduran, apalagi untuk zaman ini eranya 5.0, maka saya sebagai yang diamanahkan oleh PP Muhammadiyah untuk mengurus Pondok/Madrasah ini sebaik mungkin, pondok/madrasah yang sudah besar dan dikenal diseluruh penjuru Indonesia, karena didirikan langsung oleh pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan, seyogyanya Madrasah Muallimin ini adalah sekolah untuk mencetak kader-kader Muhammadiyah yang kela akan diterjunkan ke tengah masyarakat, sesuai dengan perkembangan zaman, maka kurikulum kami harus sejalan dengan keinginan Muhammadiyah dan masyarakat.
Dr. Nurseri dalam presntasinya, seyogyanya Pondok/Madrasah adalah salah satu institusi keagamaan yang mengarah kepada pemahaman dan prilaku keagamaan yang sesuai dengan ajaran Islam, berdasarkan pada sumbernya, yakni Al-Qur’an dan Sunnah Nabi, sejalan denga napa yang disampaikan oleh direktur Muallimin Muhammadiyah, tidak boleh juga meninggalkan perkembangan saat ini, terutama terampil dalam menggunakan teknologi, sudah saatnya alumni pondok cerdas dalam pemahaman, terampil dalam memanfaatkan alat teknologi dan memilki karakter Islam yang benar.
Hasriel Atieq Pohan, membahas dari perspektif Manajemennya, beliau mengatakan Madrasah Muallimin ini tidak akan bertahan sampai sekarang ini, jika manajemennya tidak baik, artinya bahwa mulai dari pimpinan, staf, guru dan santri saling bersinergi untuk kemajuan Madrasah yang memiki sejarah yang Panjang, dan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang besar dan tersebar sampai ke seluruh Indonesia memiliki manajerial atau pengelolaan yang sangat baik, Pendidikan yang dikelola oleh Muhammadiyah mulai dari Paud sampai ke perguruan tinggi memiliki kualitas yang sangat baik bahkan pada level unggul.
Emi Puspita Dewi melanjutkan dari presentasi Hasriel Atieq, begitu besar jumlahnya, bahkan tidak hanya di Indonesia, tetapi ada beberapa negara luar yang mendirikan Lembaga-lembaga Pendidikan Muhammadiyah. Ini semua asset negara untuk mencerdakan anak bangsa, Indonesia sangat membutuhkan generasi Islam yang cerdas, berkualitas dan juga kuat keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah, tetap menjaga keharmonisasi dalam bermasyarakat, mengingat Indonesia yang plural, jelas Emi.